Usaha Ternak Lele Bisnis Budidaya ikan

Pembudidayaan ikan lele akhir-akhir ini memang banyak diminati oleh para peternak ikan karena pasarnya yang semakin luas dan juga konsumen sendiri. Sebenarnya usaha ternak lele bukanlah usaha baru dalam kancah bisnis Indonesia karena memang sudah dikembangkan sejak bertahun-tahun lalu. Namun, memang akhir-akhir ini ternak lele semakin diminati karena proses pembenihan yang cepat dan juga telah adanya bibit unggul seperti Sangkuriang dan juga Phyton. Usaha ini memang menjanjikan prospek yang sangat bagus dengan untung puluhan juta rupiah jika Anda mengetahui cara pembibitan ikan lele yang tepat.

Agar Anda dapat membangun usaha ternak lele yang sukses dan menjanjikan Anda harus mengetahui secara detail dan rinci cara pembudidayaan ikan lele yang tepat. Cara ternak lele yang baik dan benar adalah Anda harus memiliki area kolam yang memadai sebagai tempat budidaya. Anda dapat menggunakan jenis kolam tanah, semen, atau terpal dan juga jaring apung atau keramba. Namun jenis kolam tanamlah yang paling sering digunakan oleh para peternak lele. Sebelum benih ikan lele Anda tebarkan kolam haruslah dikeringkan yang memakan waktu kurang lebih 3 hingga 7 hari. Pengeringan ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme jahat yang dapat menyebabkan penyakit pada lele.

Setelah itu usaha budidaya ikan lele dapat Anda melakukan pembajakan dan juga pembalikan tanah agar tanah tetap gembur dan juga sebagai cara untuk menghilangkan gas beracun yang berada dalam lapisan tanah. Pada saat melakukan pemajakan usahakan pula untuk mengangkat lapisan lumpur yang berwarna hitam pada tanah. Setelah itu, usaha ternak lele selanjutnya adalah melakukan pengapuran dan juga pemupukan. Cara ini dilakukan juga agar mikroorganisme dalam tanah mati. Sedangkan untuk pemupukan hanya perlu menggunakan pupuk urea yang ditambahkan dengan sedikit TSP kurang lebih 15 gr/m2, pupuk organik kandang atau pupuk kompos. Dengan dosis 250 hingga 500 gr untuk setiap m2.

Setelah itu usaha ternak lele selanjutnya adalah pengairan. Air kolam yang ideal adalah sekitar 100 hingga 120 cm untuk tingginya lakukan dengan cara bertahap. Jika telah diberi pupuk isi air setinggi 30 cm dan diamkan selama satu minggu terkena sinar matahari. Setelah itu, benih siap ditebarkan. Pastikan Anda menggunakan jenis benih atau bibit unggul. Disarankan agar Anda menggunakan jenis bibit Sangkuriang yang dibudidayakan oleh para peternak. Jenis bibit ini diperkirakan sedang sangat laku dipasaran. Cara budidaya ikan lele ini akan menjadi usaha yang sangat menjanjikan dan berprospek bagus.

Jika dianalisa usaha ternak lele ini memang sangat menjanjikan. Anda hanya membutuhkan modal untuk pembuatan kolam kurang lebih Rp. 320.000 untuk ukuran 5x3x1. Sedangkan untuk biaya bambu yang digunakan adalah sekitar Rp. 100.000. Sedangkan untuk biaya produksi misalnya Anda membutuhkan anggaran dana untuk 300 bibit seharga Rp300.000 dan pakan selama 3 bulan pertama adalah 1.920.000. Jadi, total dana yang dibutuhkan untuk 3000 bibit ikan lele adalah Rp. 2.220.000.

Jika dibandingkan dengan hasil panen yang akan didapat adalah sekitar 70% ikan lele hidup adalah sekitar Rp. 3.600.000.Untuk panen setiap satu kolam dengan harga panen ikan 12.000. Sehingga, jika dihitung dana pemasukan Anda dari panen adalah Rp. 3.600.000 dan dikurangi dengan modal awal sebesar Rp. 2.220.000, maka keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari sekali panen usaha ternak lele adalah sekitar Rp 960.000.Untuk sekali panen dan untuk panen selanjutnya tentu akan mendapatkan dana yang lebih karena tidak banyak dipotong biaya operasional.